SBO18 – Potensi Trevoh Chalobah. Bayern Munich mengambil keputusan mengejutkan. Di antara sekian banyak pilihan bek yang bisa direkrut, Munchen memilih Trevoh Chalobah.
Munchen memang tengah sibuk mencari bek anyar jelang ditutupnya bursa transfer musim panas 2023. Salah satu pemain mereka, Benjamin Pavard, akan segera pindah ke Inter Milan.
Nah, Munich akan melepasnya begitu penggantinya sudah ada di tangan. Oleh karena itu, Munchen melirik pasar siapa saja pemain yang tersedia.
Salah satu nama yang muncul adalah bek Chelsea, Chalobah. Meski jarang bermain bersama The Blues, Muenchen justru jatuh cinta pada sang pemain.
Mulai Komunikasi
Ketertarikan Munich sudah mencapai tahap serius. Jurnalis Fabrizio Romano mengonfirmasi komunikasi antara Munich dan Chelsea telah dimulai.
Munich berencana menjajaki opsi yang tersedia untuk mendatangkan Chalobah ke Allianz Arena. Munich berharap bisa mengontraknya dengan status pinjaman.
Namun sepertinya hal itu akan sulit terwujud. Pasalnya, Chelsea hanya akan melepas pemain berusia 24 tahun tersebut secara permanen.
Tunggu Keputusan Munchen
Munich belum mengambil keputusan apa pun. Die Roten bisa saja melanjutkan transfernya agar Pavard bisa segera menyelesaikan kepindahannya ke Inter atau sebaliknya.
Meski enggan melanjutkan negosiasi, Munich sebenarnya sudah punya nama lain dalam daftar incarannya. Salah satunya adalah pemain AC Milan, Pierre Kalulu.
Kalulu saat ini dalam posisi siap dijual Milan. Meski demikian, Munchen juga harus bersiap menerima permintaan harga yang tidak bisa dinegosiasikan dari Milan.
Potensi Chalobah?
Keputusan Munich mendekati Chalobah cukup mengejutkan. Pasalnya, pemain yang fasih bermain sebagai bek kanan, bek tengah, dan gelandang bertahan itu jarang sekali di turunkan.
Sejak di promosikan ke tim senior Chelsea pada 2021, Chalobah baru bermain sebanyak 63 kali di semua kompetisi. Karena itulah dia akan dengan mudah di lepas oleh Chelsea.
Munich sepertinya melihat potensi Chalobah untuk dikembangkan sehingga mereka memilih memboyongnya ke Jerman.
Sumber: Fabrizio Romano
